ZONASULTRA.COM,WANGGUDU– Program bidang keagamaan menjadi upaya bagi setiap orang mulai dari peningkatan sarana dan prasarana sampai sumber daya manusianya (SDM). Hal itu, tentunya selain untuk meningkatkan iman dan taqwa juga agar memperoleh keberkahan hidup di dunia dan akhirat.
Seperti yang dilakukan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), Herry Asiku. Berperan sebagai muakaf (pemberi wakaf) Politisi Partai Golongan Karya (Golkar) ini, terbilang sukses menjejaki program keagamaan hingga membangun 14 cabang pesantren mini dari wilayah Sultra sampai Sulawesi Tengah (Sulteng).
Tak hanya itu saja, kemajuan SDM di bidang keagamaan pun menjadi prioritasnya, hingga dari tahun ke tahun terus alami peningkatan. Terbukti, melalui kerjasama para ahli pemuka agama muslim yang dihimpunnya, raihan prestasi mampu diperoleh para santri/santriwati mulai dari tingkat kabupaten/kota, provinsi, sampai dengan nasional.
“Alhamdulilah, proses perjalanan awal pembangunan rumah qur’an ini atau yang biasa kami sebut pesantren mini hingga sampai saat ini bisa meraih kesuksesan dan prestasi semua tak lepas dari peran tangan dingin pak Herry Asiku. Karena beliaulah pesantren mini ini terus berkembang hingga 14 cabang di Sultra,”kata kordinator pesantren mini, Uztadz Alfiq diwawancarai belum lama ini saat menggelar kegiatan Isra Mi’raj di Pondok Pesantren Ahlu Dzikri Wal Fikri Desa Tapulaga, Kecamatan Soropia, Konawe yang juga salah satu rumah qur’an hasil buah tangan Herry Asiku.
Lokasi dan Pembentukan Pesantren Mini
Pesantren mini yang dicanangkan di bawah pembinaan Herry Asiku telah terbentuk di beberapa daerah antara lain, Kota Kendari sebanyak 10 unit, di Lainea Konawe Selatan 1 unit, di Moramo, Konawe 1 unit, di Lemobajo Konawe Utara 1 unit, dan di Morowali Sulawesi Tengah 1 unit. Bangunannya terbuat dari dinding permanen dilengkapi fasilitas ibadah seperti, Alqur’an dan perangkat shalat.
(Baca Juga : Berkah Ramadan, Herry Asiku Buka Puasa Bersama dan Santuni Anak Yatim)
Pesantren mini tersebut, lanjut pria penyandang gelar Kyai muda ini, mulai dirintis sejak 2011 lalu dengan murid santri kala itu sebanyak 2 orang. Usaha yang dilakukan dari tahun ke tahun terus membuahkan hasil yang baik, hingga sampai saat ini jumlah ke seluruhan santri/santriwati di 14 pesantren mini itu meningkat pesat sebanyak 1.500 orang. 40 orang di antaranya merupakan anak yatim.
“Alhamdulillah peminatnya banyak sekali dan dari berbagai daerah mulai dari Nusa Tenggara Barat, Batam, Medan dan dalam wilayah Sulawesi Tenggara. Promosinya, selain kita lakukan syiar ke berbagai tempat, juga kita gunakan fasilitas teknologi seperti media sosial. Di pesantren mini ini para santri mempelajari pendidikan agama secara gratis”ungkapnya.
Melalui bimbingan belajar yang baik dan dispilin berbagai prestasi pun mulai tingkat lokal sampai internasional dapat dari berbagai tempat antara lain, juara 1 hafidz qur’an se Asia-Pasifik pada 2016, juara 2 hafidz qur’an se-Asia Tenggara di 2015, juara 1 hafidz qur’an se-Sultra di 2019 dan juara 1 hafidz qur’an 10 jus se-Indonesia.
“Alhamdulillah santri kami bernama Tri Surya Putra mendapat hadiah naik haji langsung dari pemerintah saudi arabia setelah juara di tingkat nasional. Beberapa santri lainnya, melalui beasiswa prestasi sudah ada yang lanjut pendidikan di luar daerah,”tambah Uztad Alfiq.
Selain mendirikan pesantren mini, Herry Asiku yang juga merupakan pemilik PT Sinar Jaya Sultra Utama (SJSU) ini, mendirikan Masjid di beberapa daerah seperti, Mssjid Nurul Iman di wilayah Kepulauan Konawe Utara dan Kota Kendari.
“Selama bersama Pak Herry yang saya tau, beliau sangat antusias membantu pembangunan sarana ibadah seperti mesjid-mesjid. Itu menjadi proritasnya,”terangya.
Di tempat yang sama Herry Asiku menjelaskan, di era modern dan kemajuan teknologi yang pesat saat ini sangat memberikan pengaruh besar bagi perkembangan generasi muda. Mirisnya, nilai-nilai keagamaan nyaris terlupakan. Sehingga, tak jarang kaum muda terjerumus ke hal-hal negatif seperti, sex bebas, narkoba dan minuman keras.
Hal itulah, kata dia, menjadikannya sebuah dorongan untuk membentuk karakter generasi muda berkwalitas dan menciptakan SDM yang beriman, bertaqwa, bermoral dan berakhlak baik melalui pendidikan keagamaan di pesantren-pesantren yang didirikan.
“Harapan saya, mereka ini kelak dapat menjadi seorang penyiar agama yang baik dan mengembangkan bakat yang dimiliki kepada generasi muda lainnya. Dan menjadi pemimpin yang amanah serta jujur,”ucap pria yang juga menjabat sebagai Komisaris PT SJSU yang bergerak dibidang penambangan biji nikel ini.
(Baca Juga: Bangun Masjid di Pesisir Konut, Herry Asiku: Ini Komitmen di Bidang Keagamaan)
Dia menambahkan, keyakinan kepada sang pencipta tentang kehidupan dunia yang hanya sementara ini, menjadi sebuah dorongan dan motivasi baginya untuk mengumpulkan pundi-pundi amal ibadah dan jariah. Menurutnya, investasi di bidang keagamaan tak akan pernah membuat dirinya susah dan kehilangan harta. Dan sebaliknya, niat tulus di jalan Allah segala pintu keberkahan terbuka.
“Untuk mengembangkan pesantren mini ini, penghasilan yang saya peroleh saya sisihkan. Yah tentunya semua yang saya peroleh adalah titipan sang pencipta. Rezeki yang saya dapatkan saat ini, ada sebagian rezeki orang yang membutuhkan seperti pakir miskin dan anak yatim. Tugas kita saling berbagi,”tukasnya.
(Baca Juga : Herry Asiku Perjuangkan Perbaikan Jalan Poros Lasolo-Meluhu)
Salah satu santri pondok pesantren mini Ahlu Zikir Wal Fikri, Rafli mengatakan, sudah delapan bulan belajar di tempat itu. Awal masuk, bocah yang masih duduk di bangku sekolah dasar ini sama sekali tak mengetahui isi baca alqur’an.
“Sejak 8 bulan saya di belajar disini, saya sudah hafal 4 juz alqur’an. Saya juga sudah sering ikut pertandingan-pertandingan hafidz qur’an kak,”katanya kepada awak media Zonasultra.com.
Dirinya berharap kelak dapat menjadi seorang ahli qur’an yang dapat membanggakan kedua orang tuanya dan berbakti kepada bangsa serta agama. (b)