ZONASULTRA.COM, KENDARI – Bangsa Indonesia berhasil memproklamasikan kemerdekaan tahun 1945, penuh dengan perjuangan. Seluruh jiwa dan raga rakyat saat itu rela dikorbankan demi bangsa. Ketika itu hanya ada satu cita-cita luhur, yakni merdeka dari penjajahan kolonial Belanda.
“Kini dalam kurun waktu 73 tahun, bangsa Indonesia sudah merasakan alam bebas dari penindasan. Kita tidak dijajah lagi oleh kolonial Belanda dan sekutu Jepang, tapi generasi muda harus bisa memahami perkembangan zaman bahwa bentuk penjajahan lain yang muncul. Jika ini tidak diwaspadai, ini malah menjadi ancaman besar bagi kita semua,” ungkap Supriansyah Yusuf, pengusaha muda asal Kabupaten Bombana.
Bentuk penjajahan modern yang muncul sekarang dan semua negara di dunia terkena dampaknya, yakni penjajahan ekonomi, teknologi dan arus budaya. “Kalau dulu penjajahan, rakyat disuruh kerja secara paksa. Nah sekarang tidak demikian. Penjajahan kini masuk ke dalam persaingan ekonomi, teknologi dan budaya,” jelas Anca, panggilan akrab Supriansyah yang saat ini menekuni bisnis ekspor udang di Sultra.
Bila generasi muda Indonesia, khususnya di Sultra terlena dengan berbagai kemajuan yang dirasakan saat ini, ini malah bisa menjadi bumerang di masa akan datang. “Kita terlena dengan berbagai kemudahan yang dirasakan, sehingga kita cenderung malas lagi berpikir kreatif dan inovatif. Kita malah merasa sudah nyaman dengan keadaan. Padahal persaingan ke depan akan lebih ketat,” ujarnya.
(Baca Juga : Supriansyah Yusuf: Bermodalkan Kejujuran dan Kepercayaan, Sukses Ekspor Udang ke China)
Dicontohkan, saat ini banyak generasi muda menghabiskan waktunya bermain game di handphone. Duduk berjam-jam lamanya hanya menghabiskan waktu bermain mobile legend. “Waktu kita tersita tanpa ada hasil ekonomi yang menguntungkan. Coba saja perhatikan anak-anak generasi muda, bahkan ada orang tua yang suka bermain game di handphone. Ini sebenarnya bentuk penjajahan modern yang kita tidak sadari,” jelasnya.
Agar generasi muda Sultra tidak terbawa arus penjajahan modern, Anca menyarankan agar memanfaatkan waktu untuk kegiatan produktif. “Saya mengajak kepada anak-anak muda, kalau kita semua sepakat menghargai semangat kemerdekaan yang diraih bangsa Indonesia. Mari gunakan waktu untuk usaha produktif. Jangan terlena dengan fasilitas dari orang tua,” saran Anca. (*)
Penulis : Rustam DJ