ZONASULTRA.COM, KOLAKA – Kondisi kesehatan tiga orang dalam pemantauan (ODP) Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) di Kabupaten Kolaka telah membaik.
Gejala yang dirasakan oleh ketiga orang masing-masing asal Kukutio, Wundulako, dan Iwoimendaa membaik setelah diisolasi mandiri, dan selalu dipantau tenaga kesehatan selama 14 hari di rumah.
“Pemeriksaan teman-teman di puskesmas bahwa ketiganya dalam kondisi baik dan tidak ada lagi gejala,” kata Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kolaka, dr Muhammad Aris melalui pesan WhatsApp, Sabtu (28/3/2020)
Baca Juga : ODP Corona di Kolaka Bertambah Jadi 14 Orang
dr Aris mengatakan, sampai saat ini, ODP corona di Kabupaten Kolaka berjumlah 56 orang. Namun, ada tiga di antaranya yang kondisi kesehatannya membaik, maka ODP corona di Kolaka sementara ini 53 orang.
Data ODP corona tersebar di Kolaka 14, Latambaga 9, Kolakaasi 2, Tosiba 1, Wolo 5, Wundulako 1, Pomalaa 5, Baula 1, Tanggetada 2, Polinggona 10, Watubangga 1, Kukutio 1, dan Iwoimendaa 1.
Mereka mengeluhkan gejala-gejala mirip Covid-19. Sehingga, untuk memastikan kondisi kesehatannya, orang-orang tersebut dipantau oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Kolaka selama masa inkubasi virus corona.
Sementara itu, terkait pendataan terhadap pelayat PDP corona, tim terus melakukan pendataan. Hingga saat ini, tercatat 200 lebih pelayat yang sudah terdata. Mereka dari Kolaka, Bombana, dan ada beberapa dari Kolaka Timur.
“Kita sudah data keluarga dan semua pelayat lengkap dengan alamatnya,” ujar melalui pesan WhatsApp, Sabtu (28/3/2020).
Sembari menunggu hasil laboratorium keluar dari Kemenkes, semua orang yang pernah melakukan kontak dengan jenazah dianjurkan untuk tetap berada di dalam rumah. Mereka tidak boleh beraktivitas di luar rumah atau berkeliaran.
Diharapkan mereka bisa patuh terhadap anjuran tetap berada di dalam rumah untuk sementara waktu mengantisipasi kemungkinan terburuknya. Sehingga, tidak semakin membuat masyarakat di Kolaka panik
Sebab, hingga hari ini, hasil pemeriksaan laboratorium belum dikeluarkan Kemenkes. Namun telah beredar berbagai informasi bohong perihal PDP corona tersebut yang justru meresahkan masyarakat.
Menurutnya, dengan adanya informasi bohong yang tersebar, malah mempersulit kinerja tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kolaka. Padahal, banyak yang harus dikerjakan untuk mencegah corona ini masuk ke Kolaka, karena corona ini bisa masuk darimana saja.
“Harusnya kita kerja yang lain, ini kita malah sibuk menjawab pertanyaan terkait hoaks tersebut,” ujarnya.
Tak hanya itu, seluruh masyarakat agar meningkatkan kesadaran dan kepatuhan melakukan social distancing dan tidak keluar rumah sampai waktu yang ditentukan. Aris menjelaskan ada empat hal sederhana untuk mengetahui gejala Covid-19, pertama demam, kedua batuk dan atau beringus, ketiga pneumonia (sesak napas) namun tanpa ada riwayat sebelumnya.
Dan, keempat, ada riwayat kontak dengan pasien terkonfirmasi positif Covid-19 atau ada riwayat berkunjung ke daerah yang terjadi transmisi lokal (perpindahan antar orang di suatu wilayah).
Dijelaskan, status orang tanpa gejala (OTG), cara menentukannya dengan melihat riwayat kontak dengan pasien terkontaminasi virus corona dan riwayat kunjungan orang tersebut ke daerah yang sudah terpapar. ODP (Orang Dalam Pemantauan), dapat dilihat dari gejala demam dan atau batuk dan atau beringus. Selain itu, ada riwayat kunjungan ke wilayah terpapar virus corona.
Baca Juga : 641 ODP di Sultra Dinyatakan Sehat Tanpa Gejala Covid-19
PDP (Pasien Dalam Pengawasan) apabila pasien mengalami demam, batuk dan atau beringus, pneumonia (sesak nafas) tanpa riwayat sebelumnya, dan pernah bersentuhan dengan orang positif virus corona. Namun, ketiganya belum bisa dipastikan positif Covid-19.
Kata dia, yang menentukan positif atau negatif adalah hasil pemeriksaan laboratorium yang dikenal dengan swab atau pemeriksaan lendir tenggorokan ataupun saluran napas.
Kemudian, status positif. Status ini bila orang atau pasien terkonfirmasi positif Novel Corona Virus, telah menjalani masa inkubasi dan pemeriksaan uji laboratorium. (a)
Kontributor : Sitti Nurmalasari
Editor : Kiki