ORI dan Kemenkumham Sultra Didesak Tuntaskan Tewasnya Dua Mahasiswa UHO

ORI dan Kemenkumham Sultra Didesak Tuntaskan Tewasnya Dua Mahasiswa UHO
UNJUK RASA - Ribuan Mahasiswa yang tergabung dalam Keluarga Besar Mahasiswa Teknik se-Sultra menggelar aksi menuntut pelaku pembunuhan dua mahasiswa UHO yang gugur saat unjuk rasa penolakan RKUHP, UU KPK, dan sejumlah RUU yang dianggap bermasalah di kantor DPRD Provinsi Sultra. Di kantor perwakilan ORI Provinsi Sultra dan kantor wilayah Kemenkumham Provinsi Sultra, Senin (30/9/2019). (Amal Buchari/ZONASULTRA.COM)

ZONASULTRA.COM, KENDARI – Keluarga Besar Mahasiswa (KBM) Teknik se-Sultra menggelar aksi unjuk rasa menuntut kasus tewasnya dua mahasiswa Universitas Halu Oleo (UHO) pada 26 September 2019 lalu diusut tuntas. Aksi ini digelar di Kantor Perwakilan Ombudsman RI (ORI) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) dan di Kantor Wilayah (Kanwil) Kemenkumham Sultra, Senin (30/9/2019).

Merespon aksi tersebut, Kepala Perwakilan ORI Provinsi Sultra, Mastri Susilo menyatakan telah membentuk tim pengawas. Mastri mengatakan, Polda Sultra sudah mengamankan 13 anggota polisi beserta pistolnya. Tim ini nantinya akan mengawasi secara melekat proses kerja tim investigasi yang telah dibuat oleh Kepolisian Daerah Sultra.

Baca Juga : PMII Demo Polres Kolaka, Desak Tim Pengusutan Pelaku Penembakan Harus Independen

“Sesuai dengan kewenangan yang diatur dalam UU 37/2008 tentang Ombudsman RI, Ombudsman akan memastikan kepada Polri agar pelaku dan rentetan penanganan massa secepatnya diungkap dan disampaikan kepada publik. Hal ini penjadi penting untuk membasahi batin publik yang akhir-akhir ini panas dan terluka. Dari aspek prosedur, apakah penanganan massa sesuai dengan Perkap tentang unras, SOP penanganan massa dan prinsip-prinsip hak asasi manusia,” kata Mastri Susilo.

Usai menyampaikan aspirasi di Kantor Perwakilan ORI Provinsi Sultra, massa aksi KBM Teknik se-Sultra bertandang ke Kanwil Kemenkumham Provinsi Sultra. Massa aksi diterima langsung Kepala Kanwil Kemenkumham Provinsi Sultra, Sofyan.

“Surat saya sudah keluar tanggal 27 September, menyurati Pak Kapolda. Meminta keterangan yang serinci-rincinya dan tim saya tanggal 26 malam sudah turun ke lokasi melihat secara dekat,” ungkap Sofyan saat menemui masa aksi.

Baca Juga : IMM Demo di Polda Sultra, Minta Dibentuk Tim Investigasi Independen

Aksi solidaritas ini dilakukan atas meninggalnya dua mahasiswa UHO, Randi dan Muhammad Yusuf Kardawi pada aksi penolakan RKUHP, UU KPK, dan beberapa RUU yang dianggap bermasalah pada 26 September lalu di Kantor DPRD Sultra.

Dalam KBM Teknik se-Sultra tergabung Fakultas Teknik UHO, Program Pendidikan Vokasi UHO, Fakultas Teknik UMK, Fakultas Teknik UNUSRA, dan Fakultas Teknik Unsultra. (b)

 


Penulis: M3
Editor: Jumriati

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini