Pembangunan Kantor Gubernur Baru Dicibir Netizen, Ini Tanggapan Pemprov Sultra

ZONASULTRA.ID, KENDARI – Pembangunan kantor Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra) yang baru mendapat cibiran dari netizen. Kantor itu sendiri digadang-gadang menjadi bangunan termegah di Bumi Anoa dengan 22 lantai.

Beragam komentar muncul di postingan Instagram @Zonasultraid pada Rabu, 31 Agustus yang memberitakan pembangunan gedung yang direncanakan memiliki ketinggian kurang lebih 112 meter dan menelan anggaran hingga Rp400 miliar tersebut.

Akun @ping.puping misalnya. Ia menulis: Ko urus dulu jalan kune bapa. Jalan di Nanga-nanga sudah kayak galian tambang. Panas mandi debu, hujan licin anjay,” tulisnya.

Selanjutnya, postingan akun @hendrawijaya3516 “Ingat mati pak yang makin hari semakin dekat, di kubur bukan di gedung 22 lantai, tapi di punggolaka,”

Netizen dengan akun @idrawijaya304 juga menuliskan komentarnya, “yaaahhh serakah sekali kune, masih banyak fasilitas yang perlu diperbaiki, terutama jalan-jalan provinsi yang di daerah.”

Tidak sampai di situ, pada postingan berita ground breaking pembangunan gedung baru kantor gubernur Sultra pada Jumat (2/9/2022), netizen juga melontarkan beberapa komentar panas.

BACA JUGA :  Tingkatkan Kolaborasi, Konsul-Jenderal Australia Kunjungi Kendari

Akun @ahmad270700 mengomentari “Gedung yang hanya dinikmati segelintir orang dibuat semewah mungkin, sementara jalan yang sudah sangat memprihatinkan di berbagai daerah di Sultra justru diabaikan.”

Akun @rosdi796 “Lebih baik infrastruktur jalan dan listrik diperbaiki pak, kasihan rakyat,” tulisnya. Netizen @uta_mutawakkil “Jalanan di Buton Utara kapan?”.

Menyikapi komentar-komentar netizen tersebut, Kepala Dinas Cipta Karya dan Bina Konstruksi dan Tata Ruang Sultra Sultra Pahri Yamsul mengatakan, belajar dari kota-kota besar lain yang ada di Indonesia, memang masih banyak kebutuhan tentang jalan yang harus dibenahi. Hanya kata Pahri, perlu melihat data bahwa sebagian besar jalan sudah ditangani melalui APBN maupun sumber dana lain.

“Kalau semua pembangunan kita alihkan semua ke jalan, terus infrastruktur yang lain bagaimana? Harus paralel. Kita ingat dulu waktu gubernur kita Pak La Ode Kaimeoddin membuka jalan di Anduonohu semua tidak percaya dan bilang untuk apa buka jalan di situ, tidak ada orang di situ tidak ada mobil yang lewat situ. Kenyataannya setelah 20 tahun, 30 tahun kalau tidak buka jalan di situ kira-kira bagaimana kondisi kemacetan saat ini?” ungka Pahri saat dikonfirmasi, Sabtu (3/9/2022).

BACA JUGA :  Lima Pelajar Pelaku Pembacokan di Kendari Ditangkap

Kata dia, seperti itulah pemimpin harus mampu berpikir jauh ke depan. Ia mengatakan, sekarang memang tidak terlalu relevan, tetapi ke depan pasti akan menyesal jika tidak dibangun dari sekarang. Menurutnya, dengan adanya kantor gubernur baru tersebut segala pengurusan akan menjadi lebih cepat karena sistem pemerintahan akan fokus pada satu titik itu.

“Pembangunan ini tidak ada masalahnya dengan infrastruktur jalan, karena sudah ada porsinya, berapa persen untuk jalan, berapa persen untuk infrastruktur lainnya. Ini kurang tersosialisasi, jadi wajar kalau masyarakat bertanya,” tambahnya.

Diketahui, total anggaran yang dibutuhkan hingga selesainya pembangunan gedung kantor gubernur Sultra berkisar Rp400 miliar yang dialokasikan melalui Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Sultra. Pembangunan tahap awal menelan anggaran Rp27 miliar untuk pembangunan fondasi dan tiang pancang. (b)

 


Kontributor: Ismu Samadhani
Editor: Jumriati

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini