ZONASULTRA.COM,KENDARI– Angka penjulan Bahan Bakar Minyak (BBM) dan tabung LPG di Sulawesi Tenggara (Sultra) mengalami penurunan drastis akibat wabah virus corona (Covid-19), apalagi setelah di Sultra terdapat kasus positif corona.
Sales Branch Manager (SBM) VII Sulawesi Selatan Tenggara (Sulseltra) PT Pertamina, Mahdi mengatakan terjadi penurunan omset penjualan BBM dan LPG di Sultra secara umum sekitar 20 hingga 30 persen untuk semua jenis BBM dan LPG baik itu subsidi atau Penugasan Kewajiban Pelayanan Publik (PSO) maupun nonsubsidi atau non-PSO.
Adapun jenis BBM yang didistribusikan Pertamina di Sultra yakni premium, solar, pertalite, dexlite, pertamina dex dan pertamax dan pertamax turbo. Sementara untuk LPG ada LPG 3 kg, bright gas 5,5 dan gas 12 kg.
“Memang ada penurunan omset karena corona, tapi meski begitu pelayanan tetap terbuka sehingga kebutuhan konsumen tetap terpenuhi. Untuk stok kita aman,” ungkap Mahdi saat ditemui di SPBU Tapak Kuda Kendari, Sabtu (4/4/2020).
(Baca Juga : Dampak Corona, Ini Tanggapan Dua Himpunan Pengusaha di Sultra)
Sementara itu, Sekretaris Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas Bumi (Hiswana Migas) Dewan Pimpinan Cabang (DPC) IV Sultra Fahd Atsur menyebutkan salah satu SPBU di Kota Kendari yakni SPBU Martandu mengalami penurunan omset 50 hingga 70 persen akibat wabah Covid-19. Padahal sebelumnya untuk jenis BBM subsidi dalam sehari SPBU tersebut dapat menjual 8 kilo liter (kl) dan selama pandemik corona ini 8 kl habis dalam dua sampai tiga hari.
Kata dia, setelah adanya kebijakan pemerintah untuk mengurangi aktivitas di luar rumah, Aparat Sipil Negara (ASN) diliburkan, aktivitas sekolah dan kampus juga diliburkan menjadi salah satu penyebab menurunnya omset penjualan BBM.
“Terjun bebas omsetnya teman-teman pengusaha, apalagi ada pembatasan wilayah kemarin sejak 1 April terasa sekali. Tapi kondisi ini kita rasakan sudah 1 minggu terakhir,” ujarnya.
(Baca Juga : Pertamina dan Hiswana Migas Bagi Masker dan Sarung Tangan ke 50 SPBU di Sultra)
Kemudian penurunan omset juga dirasakan oleh agen LPG non-PSO PT Rahmat Abubakar Kendari Waode Alina. Ia mengatakan penjulan di sejumlah hotel, restoran dan rumah makan terjadi penurunan drastis. Untuk hotel yang biasanya per hari dirinya bisa menyalurkan 12 tabung gas 12 kg, namun saat ini sudah tidak ada penyaluran. Hanya saja, untuk konsumsi rumah tangga cukup mengalami peningkatan karena aktivitas masyarakat sudah banyak dikerjakan di rumah.
Kalkulasi penurunan omset yang dirasakan Alina mencapai 40 persen. Namun, dirinya memahami di tengah kondisi penyebaran Covid-19 ini dirinya optimis tetap bisa menyediakan kebutuhan gas bagi masyarakat, apalagi ketersedian stok sangat mencukupi.
“Sekarang ini kan kondisi dunia tengah berhadapan denga corona, jadi mau tidak mau kita ini pengusaha merasakan dampak ekonomi lesu. Tapi sebagai mitra Pertamina kita tetap mengikuti arahan Pertamina dan pemerintah. Kita berdoa saja semoga virus corona ini segara hilang sehingga ekonomi kembali membaik,” ungkap Alina. (A)