Peran Pemkot Menyembuhkan Anak-anak Korban Kekerasan Seksual

Andi Syahrir
Andi Syahrir

Predator anak-anak itu telah tertangkap. Kita semua menginginkan dia dihukum seberat-beratnya. Itu urusan pengadilan. Urusan kita, maksudnya urusan pemerintah, adalah penyembuhan anak-anak yang menjadi korban. Fisik dan psikis.

Sebab mereka adalah warga Kota Kendari, maka kehadiran pemerintah kota sudah menjadi keharusan. Tidak sekadar hadir begitu saja, tapi berada di barisan terdepan.

Terlepas bahwa orangtua korban barangkali secara ekonomi ada yang mampu, terlebih lagi kalau tidak, pengobatan fisik atas kekerasan seksual yang dialami anak-anak itu wajib ditanggung oleh pemerintah kota. Tanpa syarat. Karena anak-anak ini telah mendapat perawatan medis, semoga saja apa yang menjadi pemikiran ini sudah demikian adanya.

(Baca Juga : Pelaku Penculikan Anak dan Pencabulan di Kendari Berhasil Ditangkap)

Sedangkan untuk penyembuhan psikis yang mungkin saja membutuhkan waktu lama, pemerintah kota wajib menyediakan layanan untuk itu. Kerahkan segala daya upaya untuk menyembuhkan rasa traumatik yang diderita oleh anak-anak itu termasuk orangtua dan keluarga dekatnya.

Saya harus garis bawahi layanan ini bahwa itu gratis dan aktif. Dalam artian, pemerintah yang harus mendatangi mereka. Mendesain pendekatan yang mereka tidak merasa seperti dikasihani atau dijadikan tontonan. Jangan pernah datang dengan membawa media massa, yang lalu mengeksploitasi keadaan mereka secara vulgar.

Jangan biarkan anak-anak dan orangtuanya menanggung sendiri beban psikologis. Harus diyakinkan bahwa bencana yang mereka alami bukan aib. Itu adalah kecelakaan yang siapa saja bisa mengalaminya.

Pemerintah juga harus mengedukasi kita semua untuk tidak turut menambah beban psikologis anak-anak itu beserta keluarganya. Pemerintah harus mengedukasi kita semua untuk senantiasa waspada terhadap ancaman predator anak.

Pemerintah kota harus membangun sistem proteksi di sekolah-sekolah yang memberikan perlindungan lebih kuat terhadap anak-anak kita. Semoga tidak lagi ada kejadian serupa.***

 

Oleh Andi Syahrir
Penulis Merupakan Alumni UHO & Pemerhati Sosial

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini