ZONASULTRA.COM, KENDARI – Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Tenggara (Sultra) akan menyelidiki oknum mahasiswa yang melempar kotoran sapi kepada personel pengamanan demonstrasi di perempatan depan Markas Polda Sultra, Senin (28/10/2019).
“Iya, kita akan lakukan penyelidikan,” tegas Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Sultra, AKBP Harry Goldenhardt di Mapolda Sultra, Selasa (29/10/2019) siang.
Harry Goldenhardt menjelaskan, ada sekitar enam orang personel dari Dalmas Sabhara yang terkena kotoran hewan itu. Saat melakukan pengamanan, sebagian besar personel tersebut berada paling depan sehingga lebih dulu terpapar kotoran sapi.
“Ada lima sampai enam orang tekena lemparan kotoran sapi dari oknum pengunjuk rasa. Mereka-mereka yang terkena kotoran itu berada paling depan,” sebut Harry.
(Baca Juga : Demo, Mahasiswa Hujani Polisi dengan Kotoran Sapi)
Polisi berpangkat dua melati ini menyayangkan tindakan pelemparan kotoran hewan kepada personel kepolisian. Pihaknya meminta pengunjuk rasa agar tidak melakukan tindakan anarkis saat berdemonstrasi apalagi dengan cara yang tidak patut seperti itu.
“Kami imbau kepada mahasiswa yang akan melaksanakan unjuk rasa agar tidak anarkis, apalagi melakukan hal-hal yang sangat tidak patut seperti kemarin,” katanya.
Bentrokan ratusan mahasiswa dengan kepolisian saat demonstrasi di persimpangan jalan menuju Mapolda Sultra tidak hanya terjadi serangan batu ke arah polisi.
(Baca Juga : Kena Lemparan Batu Pendemo, Dirpol Air Polda Sultra Terluka)
Pasukan barikade polisi diserang oleh massa dengan lemparan kotoran sapi yang dibungkus plastik bening. Akibatnya, kotoran itu berceceran di seragam dan tameng aparat kepolisian.
Dari video yang beredar, lemparan kotoran itu seiring dengan lemparan batu yang dilakukan oleh mahasiswa pengunjuk rasa ke arah barikade kepolisian. Mobil water canon yang sudah disiagakan langsung menembakkan air untuk memukul mundur massa.
Aksi unjuk rasa digelar oleh forum mahasiswa Sultra bersatu (Formasub) di persimpangan jalan depan Mapolda Sultra sejak pukul 11.00 WITa. Massa menuntut percepatan pengusutan kasus terbunuhnya dua mahasiswa Universitas Halu Oleo (UHO) Randi dan Yusuf yang kini belum diketahui siapa pelakunya. (a)