PT ASDP Dituding Tutup Mata Soal Kerusakan Jembatan di Pelabuhan Feri Dongkala

PT ASDP Dituding Tutup Mata Soal Kerusakan Jembatan di Pelabuhan Feri Dongkala
PELABUHAN FERI DONGKALA - Kondisi Jembatan di Pelabuhan Feri Dongkala, Kabaena Timur, Bombana kini memprihatinkan. Hal ini menjadi kendala bagi masyarakat Kabaena untuk melakukan ekpedisi barang menuju beberapa kabupaten/kota di Sultra. (MUHAMMAD JAMIL/ZONASULTRA.COM)

ZONASULTRA.COM, RUMBIA – PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) dinilai terkesan tutup mata soal kerusakan jembatan feri di Kelurahan Dongkala, Kabaena Timur, Bombana, Sulawesi Tenggara (Sultra). Kondisi jembatan yang menghubungkan Bombana, Buton Tengah, dan Buton ini terlihat begitu membahayakan keselamatan penumpang.

Jumrad Raunde, warga Kabaena menyayangkan acuhnya ASDP terhadap pelabuhan tersebut. “Semestinya ASDP maupun instansi terkait menghargai desakan dari masyarakat maupun lembaga perwakilan setempat. Ini kami mau mobilisasi roda empat ke Kabaena dan hingga kini tidak ada alternatif kami untuk menyeberangkan mobil kami ke Kabaena,” kata Jumrad, Senin (20/8/2018).

Tak hanya menyoroti ASDP saja, Jumrad juga menganggap Dinas Perhubungan Sultra tutup mata dan tak punya inisiatif mendesak perbaikan pelabuhan itu.

Jumrad mengungkapkan beberapa peristiwa yang nyaris menelan korban jiwa atas kerusakan jembatan di pelabuhan tersebut. Pernah terjadi insiden jatuhnya seorang calon penumpang yang membuatnya harus dirawat di rumah sakit karena mengalami luka dan patah tulang.

Baca Juga : DPRD Bombana Desak ASDP Segera Benahi Pelabuhan Feri Dongkala

Jatuhnya calon penumpang itu, kata Jumrad karena dua hal. Pertama, akibat kerusakan jembatan dan kedua kondisi gelap di pelabuhan yang membuat calon penumpang terperosok.

“Bayangkan saja coba, pihak ASDP berani melayani penumpang sekitar pukul 01.00 Wita untuk pemberangkatan Kabaena-Kasipute. Anehnya, proses pemuatan berada dalam kondisi gelap dan pelabuhan yang rusak,” bebernya.

Kondisi jembatan ini juga sebelumnya telah disoroti DPRD Bombana. Amiadin selaku Wakil Ketua DPRD Bombana menegaskan, pelabuhan tersebut sangat urgen dan merupakan pusat penyeberangan kapal menuju pulau Kabaena. Sehingga pihaknya mendesak agar secepatnya dilakukan perbaikan.

Mulanya, kata Amiadin, masyarakat mencari alternatif untuk menyeberangkan roda empat menggunakan kapal kayu dan kini telah dihentikan karena telah melanggar aturan pelayaran.

“Jembatan ini menghubungkan Bombana, Buton Tengah, dan Buton. Kami heran saja meskipun sudah didesak, tapi seolah tak ada respon. Masyarakat susah loh, jadi kami tegaskan lagi bahwa masyarakat butuh percepatan akses ke sana dan kami harap secepatnya dibenahi,” tegas politisi PPP itu.

Sementara Kepala Unit Pelabuhan Feri Dongkala Iksan menyampaikan pihaknya telah membenahi jembatan tersebut untuk bisa digunakan sementara waktu. “Kami sudah lakukan perbaikan. Jadi, mulai tanggal 15 Agustus 2018 sudah bisa digunakan untuk akses roda empat dan seterusnya,” singkatnya melalui layanan WhatsApp. (B)

 


Reporter: Muhammad Jamil
Editor: Jumriati

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini