Pusat Konservasi Rusa dan Outbound di TNRAW Telah Dibuka untuk Umum

Pusat Konservasi Rusa dan Outbound di TNRAW Telah Dibuka untuk Umum
Taman Nasional Rawa Aopa Watumohai di Desa Tatangge, Kecamatan Tinanggea, Kabuapten Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara (Sultra) telah dibuka untuk wisatawan mulai Senin, 4 April 2022.

ZONASULTRA.COM,KENDARI– Balai Taman Nasional Rawa Aopa Watumohai (TNRAW) telah membuka pusat konservasi rusa dan anoa serta outbound bagi masyarakat umum yang ingin berkunjung.

Kepala Balai TNRAW Ali Bahri mengatakan, masyarakat dapat melihat secara langsung satwa endemik Sulawesi tersebut melalui kawasan konservasi. Kawasan ini disediakan spot pengamatan bagi pengujung. Sehingga bisa menikmati keindahan kawasan taman nasional.

Ia menjelaskan, sebelum pengunjung memasuki kawasan konservasi dan pusat outbound diwajibkan untuk melapor ke petugas wisata yang berada di pusat informasi.

Hal itu dilakukan karena kawasan konservasi tidak bisa dikunjungi secara massal dan harus berkelompok serta harus didampingi oleh petugas dari Balai TNRAW.

“Sudah bisa dikunjungi, hanya bagi pengunjung akan terus didampingi oleh petugas kita, karena ini memang kawasan yang dijaga dan sensitif,” katanya melalui sambungan komunikasi telepon seluler, Senin (4/4/2022).

Untuk pengunjung sekali trip dibatasi 10 hingga maksimal 12 orang. Biaya masuk yang dikenakan bagi pengujung yakni Rp5 ribu per orang. Biaya tersebut merupakan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) yang sudah diatur dalam undang-undang.

Sementara itu untuk pusat outbound Balai TNRAW menyiapkan 10 wahana permainan yang terintegrasi dengan hutan pendidikan Tatangge. Dan bagi pengunjung yang ingin bermain di pusat outbound wajib didampingi instruktur yang sudah terlatih.

Lebih lanjut dijelaskan, hakikatnya pembangunan pusat konservasi rusa dan anoa ini bertujuan untuk meningkatkan populasi kedua hewan endemik tersebut yang sudah terancam punah. Sehingga semakin banyak populasi maka bisa menjadi pusat wisata edukasi bagi masyarakat secara umum.

Untuk diketahui, kawasan konservasi ini merupakan bagian dari ekowisata terintegrasi yang sedang dibangun Balai TNRAW dan rencananya akan diresmikan pada tahun ini.

Selain pusat konservasi rusa dan anoa, sejumlah spot yang disediakan nantinya adalah pusat pemantauan hutan mangrove dengan satu menara pantau setinggi kurang lebih 15 meter yang bekerjasama dengan PLN Unit Pembangunan Sulawesi, Makassar.

Kemudian pusat outbond yang terhubung dengan hutan pendidikan, pusat camp, wisata permandian alam, trail tracking, serta spot menarik lainnya.

“Kami berharap tahun ini semua spot sudah bisa dinikmati masyarakat,” katanya. (b)

 


Kontributor: Sutarman
Editor: Ilham Surahmin

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini