Rumah Warga di Raha Ini Nyaris Tertimbun Lumpur

140
Rumah Warga di Raha Ini Nyaris Tertimbun Lumpur
DITERJANG BANJIR LUMPUR : Sebuah rumah dan tempat usaha foto copy milik seorang warga kelurahan Sidodadi, Kecamatan Batalaiworu, Kabupaten Muna, bernama Jaya, Minggu (31/1/2016) pagi nyaris tertimbun lumpur. Banjir lumpur ini diakibatkan sistim draInase yang macet. Lily/ZONASULTRA.COM

 

Rumah Warga di Raha Ini Nyaris Tertimbun Lumpur
DITERJANG BANJIR LUMPUR : Sebuah rumah dan tempat usaha foto copy milik seorang warga kelurahan Sidodadi, Kecamatan Batalaiworu, Kabupaten Muna, bernama Jaya, Minggu (31/1/2016) pagi nyaris tertimbun lumpur. Banjir lumpur ini diakibatkan sistim draInase yang macet. Lily/ZONASULTRA.COM

ZONASULTRA.COM, RAHA- Sebuah rumah dan tempat usaha foto copy milik seorang warga kelurahan Sidodadi, Kecamatan Batalaiworu, Kabupaten Muna, bernama Jaya, Minggu (31/1/2016) pagi nyaris tertimbun lumpur.

Jaya yang ditemui di rumahnya mengatakan, banjir lumpur itu masuk ke dalam rumahnya saat hujan tadi pagi. Awalnya ia mendengar suara keras. Karena penasaran dengan suara tersebut, ia pun membuka pintu dan tiba-tiba air bercampur lumpur langsung masuk ke dalam rumahnya.

Posisi rumah keluarga Jaya yang berada lebih rendah dari posisi jalan, menjadi sasaran tempat mengalir lumpur. Tak hanya rumah, tempat foto copy yang posisinya sejajar dengan jalan raya, tak luput dari terjangan banjir. Sebagian lantainya ikut amblas dibawa air.

“Memang di sini kalau hujan pasti tergenang air. Tapi tidak sampai masuk kedalam rumah. Sebab aliran air yang berasal dari atas (kantor bupati dan sekitarnya) terpecah dua. Sekarang karena ada pekerjaan pembangunan bundaran ini, air semua mengalir ke arah rumah kami. Belum lagi drainase disisi jalan tidak maksimal. Akhirnya kami menjadi korban,” kata Jaya.

BACA JUGA :  Seorang Wanita di Kendari Jadi Korban Salah Tembak Polisi

Banjir lumpur ini diakibatkan sistim draenasi yang macet akibat pekerjaan proyek di bundaran jalan yang terletak di depan kantor Bupati Muna.

Pembangunan bundaran milik Badan Lingkungan Hidup (BLH) Muna, memang menjadi bahan sorotan masyarakat. Bagaimana tidak, pembangunan bundaran yang berada ditengah-tengah jalan simpang empat yang mengambil sebagian jalur jalan provinsi itu, menyulitkan pengguna jalan. Tak ayal sejak pembangunannya pada Sabtu (30/1/2016) sore, beberapa pengendara motor mengalami kecelakaan tunggal.

Menyikapi kejadian banjir lumpur yang masuk di rumah warga tersebut, upaya Jaya dan beberapa warga untuk bertemu dengan kepala BLH Muna, La Oba tidak berhasil ditemui.

“Kami ingin tindak lanjuti solusinya, agar kejadian ini tidak terulang lagi, apalagi sekarang sudah musim hujan. Seharusnya sebelum bundaran ini dibangun, harus ada amdalnya atau dibuatkan saluran airnya, “tuturnya.

BACA JUGA :  Seorang Wanita di Kendari Jadi Korban Salah Tembak Polisi

Menyikapi pekerjaan bundaran itu, ketua LSM Perahu Komunitas Muna Amin Duudi mengatakan, proyek bundaran jalan ini harus memenuhi standard kelayakan yang melibatkan pihak-pihak terkait seperti Dinas Perhubungan dan Kepolisian.

Menurut Amin Duudi, tidak layak bundaran dibangun disimpangan tersebut. Apalagi Setengah ruas jalan sudah dipakai sehingga jadi pemicu rawan kecelakaan. Seharusnya pemerintah sebelum membangun bundaran harus mengantisipasi dampaknya, baik itu soal drainasenya, jalur jalan dan sebagainya.

Sekitar pukul 12.00 Wita tengah hari, beberapa pekerja proyek bundaran mulai membongkar bangunan yang baru setengah jadi itu dengan menggunakan alat manual, susunan batu merah yang dibangun melingkar dirobohkan.

“Kontraktornya yang suruh untuk dibongkar,” ucap salah seorang buruh bangunan.

Sementara La Oba, saat zonasultra.id hubungi untuk dikonfirmasi, nomor ponselnya tidak aktif.

 

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini