ZONASULTRA.COM, WANGI-WANGI – Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) Kelas Khusus Pulau (KKP) Runduma, Kecamatan Tomia, Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara (Sultra) diduga di obrak abrik oleh beberapa warga setempat, Selasa, (14/8/2018).
Perusakan aset negara itu pertama kali diketahui salah seorang guru honorer di sekolah itu sekira jam 06.30 Wita. Sang guru menemukan kondisi sekolah di pulau yang berbatasan dengan Laut Banda sudah diobrak-abrik.
Jendela kaca hancur, mobiler serta dua ruang kelas banyak terdapat batu, pecahan kaca, kayu berserakan di lantai. Yang saat itu pula disaksikan langsung oleh beberapa orang masyarakat setempat. Sang guru kemudian melapor ke pimpinannya, Asriawati, yang ditunjuk jadi Kepala Sekolah. Melalui WhatsApp-nya Asriwati menyebut pelakunya adalah orang bernama Ld. M. Riv (19) dan beberapa rekannya.
Ia mengatakan bahwa secara resmi telah melaporkan kejadian itu pada hari Minggu tanggal 19 Agustus 2018 sekira jam 22.43 Wita, tentang tindak pidana pengerusakan diikuti dengan sejumlah barang bukti dan saksi-saksi.
“Kami sangat membutuhkan anggota Kepolisian Sektor (Polsek) Tomia ke Tempat Kejadian Perkara (TKP) karena sudah lengkap alat bukti dan pelaku (kriminal murni). Kesannya pelaku menghalang-halangi pendidikan dan proses belajar mengajar,”ungkapnya.
Ia juga mengatakan bahwa pelaku sempat bilang bahwa, tidak takut dengan polisi meski datang ke Runduma. “Tolong kami dan jangan ada pembiaran. Pelaku ini merangkap saksi, karena ada yang menyuruhnya atau ada otak dibalik kejadian yang dilakukan pelaku. Saya menduga bangunan sekolah itu mau diratakan dan direncanakan sepertinya kejadian itu,”terangnya.
Akibat kejadian tersebut, SMAN KKP Runduma di pulau terujung Kabupaten Wakatobi itu, sampai hari ini belum masuk sekolah karena dari pihak keamanan blum ke TKP.
Kabid Humas Kepolisian Daerah (Polda) Sultra, AKBP Harry Goldenhart melalui WhatsApp-nya menjelaskan, dari hasil konfirmasinya dengan pihak Kepolisian Resor (Polres) Wakatobi, saat ini masih menunggu kapal yang akan menuju ke Pulau Runduma, karena tidak setiap waktu ada kapal yang menuju ke pulau itu.
“Saya sudah mendapat konfirmasi dari Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Wakatobi, saat ini sudah dilakukan riksa terhadap pelapor (Kepsek-red) dan memang tim dari Polres yang akan turun ke TKP masih menunggu transportasi kapal laut yang kesana yang tidak setiap saat ada,”jelasnya via WhatsApp. Minggu, (26/8/2018).(B)
Reporter : Nova Ely Surya
Editor : Abdi MR