Tolak Turnamen Free Fire, Mahasiswa IAIN Kendari Diduga Rusak 1 Asrama

317
PENGRUSAKAN - Puluhan mahasiswa Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari diduga melakukan pengrusakan terhadap 1 bangunan asrama yang menjadi sekretariat Forum Kajian Mahasiswa Islam (FKMI) di Desa Kota Bangun, Kecamatan Ranomeeto, Kabupaten Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara (Sultra), Senin (16/12/2019) kemarin. Satu orang terluka dalam insiden ini. (Istimewa)

ZONASULTRA.COM, KENDARI – Puluhan mahasiswa Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari diduga melakukan pengrusakan terhadap 1 bangunan asrama yang menjadi sekretariat Forum Kajian Mahasiswa Islam (FKMI) di Desa Kota Bangun, Kecamatan Ranomeeto, Kabupaten Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara (Sultra), Senin (16/12/2019) kemarin. Satu orang terluka dalam insiden ini.

Kepala Kepolisian Sektor (Polsek) Ranomeeto AKP Dedi Hartoyo membeberkan, pengrusakan bermula saat sekitar 50 orang yang menamakan dirinya Kelompok Merah Putih melakukan aksi demonstrasi penolakan turnamen game online Free Fire dalam event Fasha Fair 2019 yang diselenggarakan oleh Dewan Eksekutif Mahasiswa (Dema) dan Senat Mahasiswa IAIN Kendari.

Menurut pengunjuk rasa yang dikomandoi SW, kata Dedi, game online tersebut merupakan bentuk pembodohan dan pembunuhan karakter sehingga tidak layak diadakan dalam kegiatan kampus. Namun, lanjut Dedi, karena tuntutan mereka tidak ditanggapi oleh pihak kampus, sehingga Kelompok Merah Putih melakukan aksi sweeping di ruang-ruang kelas dan lingkungan kampus mencari anggota Dema dan Sema IAIN Kendari sebagai panitia penyelenggara.

“Karena tidak menemukan panitia, massa aksi melanjutkan aksi sweepingnya ke sekretariat FKMI Sultra. Di situ mereka menemui empat orang anggota FKMI sedang berada di dalam sekretariat. Massa langsung melakukan pelemparan dan pengrusakan sekretariat dengan menggunakan batu dan balok kayu ya mengakibatkan dinding papan rusak hingga jebol,” ungkap AKP Dedi Hartoyo di Mapolsek Ranomeeto, Selasa (17/12/2019).

BACA JUGA :  Polres Konut Amankan 10 Pelaku Peredaran Narkotika

Baca Juga : Berawal dari Game Berakhir di Jeruji Besi

Tak hanya itu, Ketua FKMI Sultra Agus Bahar (23) mengalami luka di bagian kepala sebelah kiri akibat lemparan batu. Menurut Dedi, setelah melakukan aksi pengrusakan, Kelompok Merah Putih melarikan diri. Tiga orang yang juga berada di dalam sekretariat juga mengalami memar dan sudah melakukan visum.

Tolak Turnamen Free Fire, Mahasiswa IAIN Kendari Diduga Rusak 1 Asrama

Sesaat setelah kejadian, pihak Polsek Ranomeeto datang mengamankan tempat kejadian perkara. Aparat mengamankan barang bukti batu dan balok kayu serta mengumpulkan keterangan saksi hingga melakukan penyelidikan dengan mengidentifikasi terduga pelaku pengrusakan.

“Kami sudah melakukan visum terhadap korban, mengumpulkan bukti-bukti lain seperti video, kayu dan balok yang digunakan sebagai alat untuk merusak. Kami juga sudah membentuk tim untuk percepatan proses penanganan perkara ini,” jelas Dedi.

Sementara itu, korban luka Agus Bahar (23) menduga aksi ini diduga ditunggangi oleh kepentingan lain. Sebab aksi penolakan dilakukan pada hari terakhir penutupan gelaran pertandingan pada 12 Desember 2019. Dia mempertanyakan kenapa penolakan tidak dilakukan sejak awal.

BACA JUGA :  Seorang Wanita di Kendari Jadi Korban Salah Tembak Polisi

Agus mengatakan, upaya penolakan 12 Desember lalu sudah dimediasi oleh pihak kampus dengan menawarkan sejumlah solusi di antaranya agar tahun berikutnya tidak diadakan lagi pertandingan serupa, namun dia mengklaim kelompok anarkis tersebut tidak mau menerima solusi hingga terjadi keributan dan saling dorong antara mereka.

“Panitia penyelenggara adalah kader kami (FKMI) sehingga mereka datang ke sini ramai-ramai langsung melempar sekretariat. Kami berempat lagi minum kopi tidak berani keluar. Saya sendiri terkena batu bagian kepala, tiga teman saya memar,” ungkap Agus yang kini berstatus alumni.

Menurutnya, sebagai besar pelaku adalah mahasiswa IAIN aktif, namun mereka menduga ada beberapa bekas mahasiswa yang ikut melakukan pengrusakan.

“Ada target lain yang mereka kejar, karena kenapa pertandingan sudah selesai baru memprotes, harusnya sejak awal, parahnya lagi sampai merusak. Kami berharap polisi bisa cepat mengusut kasus ini,” pungkasnya. (B)

 


Kontributor : Fadli Aksar
Editor : Muhamad Taslim Dalma

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini