Usai Lebaran Harga Cabe Normal, Sejumlah Sembako Naik

Usai Lebaran Harga Cabe Normal, Sejumlah Sembako Naik
Pasca lebaran Idulfitri 1443 hijriah, harga cabe di beberapa pasar kota Kendari kembali turun normal. Sementara itu, beberapa bahan pokok lainnya terpantau kembali mengalami kenaikan.(Ismu/Zonasultra.com)

ZONASULTRA.COM, KENDARI – Usai lebaran Idulfitri 1443 hijriah, harga cabe di beberapa pasar kota Kendari kembali normal. Sementara itu, beberapa bahan pokok lainnya terpantau mengalami kenaikan.

Salah seorang pedagang di pasar Korem Kendari Lestari (27) mengatakan, harga cabe rawit saat ini kembali dibandrol dengan Rp25 ribu per kilogram, turun dari harga Rp40 ribu per kilogram saat lebaran Idulfitri 2022.

“Cabe keriting juga turun pak. Kemarin harganya Rp50 ribu per kilo, sekarang kita jual 20 ribu perkilo,” ucapnya di Kendari pada Selasa (10/5/2022).

Ia mengatakan bahwa penurunan harga tersebut diakibatkan oleh banyaknya stok yang tersedia di pasar dan distributor saat ini. Selain itu, minyak goreng juga mengalami penurunan harga menjadi Rp27 ribu hingga Rp30 ribu per liter yang sebelumnya dijual dengan harga Rp65 ribu dan ukuran dua liter Rp90 ribu hingga Rp120 ribu.

Kendati demikian, beberapa bahan pokok lainnya mengalami kenaikan namun tidak begitu signifikan. Seperti halnya bawang merah yang sebelumnya Rp35 ribu per kilo menjadi Rp40 ribu per kilogram.

Usai Lebaran Harga Cabe Normal, Sejumlah Sembako Naik
Harga bawang merah mengalami kenaikan, sementara bawang putih tetap stabil.(Ismu/Zonasultra.com)

Lestari mengaku, harga bawang merah yang juga dibelinya dari Makassar tersebut telah naik sejak 3 hari lalu dan belum dipastikan akan kembali normal.

Pedagang lainnya, Irwan (26) juga mengatakan, telur saat ini dibadrol dengan harga Rp55 ribu satu rak, yang sebelumnya dijual dengan harga Rp50 ribu satu rak. Selain itu, gula pasir juga naik seribu, dari Rp14 ribu menjadi Rp15 ribu.

Di tengah naik dan turunnya harga bahan pokok, bawang putih masih tetap stabil di angka Rp35 ribu perkilo. Kata Irwan, barang kebutuhan pokok yang ia jual dan rerata pedagang di pasar Korem mengambil dari wilayah Enrekang, Sulawesi Selatan (Sulsel).

Meskipun demikian, antusias masyarakat untuk membeli bahan pokok tersebut tidak turun. Karena beberapa bahan-bahan tersebut memang wajib dipakai untuk memasak di dapur.

” Kalau turun Alhamdulillah. Tapi kalau naik, mengeluh juga percuma. Karena tidak akan berubah itu harganya. Tetap kita beli karena kebutuhan untuk memasak harus ada itu,” ucap salah seorang pengunjung pasar Korem, Dina (37). (A)


Kontributor: Ismu Samadhani
Editor: Ilham Surahmin

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini