ZONASULTRA.COM, BURANGA – Progres pembangunan jalan Desa Lapero Kecamatan Kulisusu Barat menuju Desa Langere Kecamatan Bonegunu sepanjang 11 kilometer hampir rampung. Proses perintisan jalan, sudah mulai mendekati pemukiman warga.
Saat Bupati Butur, Abu Hasan bersama rombongan melakukan peninjauan pekerjaan, warga desa Langere ramai-ramai menyambut kedatangan orang nomor satu di wilayah itu. Mereka rela berjalan kaki dari perkampungan menuju ujung perintisan jalan, yang berjarak tinggal sekitar 1,6 kilometer untuk melihat bupati-nya.
Salah seorang warga Langere, Parinaa, mengungkapkan kedatangan mereka guna menyambut rombongan bupati, selain untuk melihat langsung progres pembangunan jalan, juga sebagai bentuk kegembiraan. Jalan yang selama ini dinantikan, sebentar lagi sudah bisa dinikmati.
“Kita bersyukur, sudah ada jalanan. Kalau ada motor, sudah bisa pakai motor ke Ereke,” ungkap Parinaa kepada wartawan di lokasi penjemputan.
(Baca Juga : Pemda Butur Benahi Jalan Poros Waodeburi-Labuan)
Kata dia, dengan tersedianya akses darat, aktivitas transportasi masyarakat maupun proses distribusi hasil pertanian dan perikanan yang selama ini hanya bisa dilakukan lewat jalur laut, ke depan sudah ada pilihan melalui trsnsportasi darat.
Bupati Butur, Abu Hasan mengatakan, pembangunan jalan ini merupakan jawaban atas aspirasi dari masyarakat di dua desa itu. Menurutnya, keinginan terkait akses darat ini, bahkan sudah ada sejak awal masyarakat mendiami desa tersebut.
“Karena mereka merasakan kesulitan interaksi dengan daerah-daerah sekitarnya. Dulu belum ada transportasi laut yang pakai mesin, masih manual, pakai dayung. Jadi sebetulnya mereka dari dulu sudah menginginkan jalan ini,” ungkap Abu Hasan.
Bupati yang juga Ketua PDIP Sultra itu menjelaskan bahwa, jalan yang sudah dibangun ini akan terus dibenahi sampai tuntas. Hingga menjadi jalan yang layak dilintasi baik dengan menggunakan kendaraan roda dua maupun roda empat.
“Kita akan terus lanjutkan secara bertahap, sesuai dengan kondisi keuangan daerah,” katanya.
(Baca Juga : Jalan Menuju Langere Butur Ditarget Tembus Tahun Ini)
Desa Langere, lanjut Abu Hasan, merupakan kawasan penghasil produktivitas hasil perikanan yang cukup besar. Mulai dari udang, ikan, rumput laut, kepiting, termasuk aneka kerang. Dengan adanya jalur darat, tentu akan semakin memudahkan proses pemasarannya.
“Sekarang, saya kira gairah masyarakat untuk meningkatkan produktivitas mereka akan semakin kuat, karena mereka sudah punya pilihan-pilihan alternatif untuk memasarkan hasil produktivitas mereka. Mau lewat laut bisa, kalau lewat darat, mungkin pasarnya bukan lagi hanya di Ereke (Kecamatan Kulisusu), mungkun sudah di Kendari atau Bubau,” terangnya.
Ia pun berharap, pembangunan jalan ini dapat dikebut, dan harus tuntas bulan Oktober 2019. Hal ini untuk mengantisipasi datangnya musim hujan. “Sehingga, masyarakat tinggal menikmati jalan ini sesuai kebutuhan mereka,” terangnya.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Butur, Wawan Wardaya, menambahkan panjang jalan yang menghubungkan dua desa, Lapero-Langere yang dibangun ini sekitar 9,6 km. Sementara yang masih dalam proses perintisan untuk menembus perkampungan Desa Langere kurang lebih tinggal 1,6 km.
“Insya Allah perintisannya dalam tiga hari sudah tembus,” kata Wawan di lokasi pekerjaan.
Pembangunan jalan menju desa tersebut baru dianggarkan pemda Butur melalui Dinas PUPR tahun 2019, dengan pagu anggaran 5,2 miliar.
Desa Langere, merupakan desa di pesisir pantai. Untuk menuju desa ini ataupun sebaliknya, hanya bisa menggunakan alaat transportasi laut. (a)