Warga Wakatobi Disandera Abu Sayyaf, Ali Mazi: Kita Pasti Bantu Bebaskan

419
Warga Wakatobi Disandera Abu Sayyaf Sejak Desember 2018
SANDERA - Screenshot potongan video warga Wakatobi disandera oleh kelompok asal Negara Filipina, Abu Sayyaf. (Istimewa)

ZONASULTRA.COM, KENDARI – Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra) Ali Mazi mengaku belum mengetahui ada warga Wakatobi yang disandera oleh kelompok asal Filipina, Abu Sayyaf. Ia justru mengetahui kabar itu saat ditanyai awak media.

“Saya belum tahu, justru saya baru tahu dari kalian ini,” kata Ali Mazi ditemui usai membuka pelatihan dan latihan pertolongan di gunung hutan (jungle rescue) Basarnas Kendari, di Hotel Claro Kendari, Rabu (20/2/2019) sore.

“Yah tentu pemerintah provinsi dan pusat akan berusaha membebaskan mereka, tapi ini sudah antar negara itu wilayah pemerintah pusat, tapi pemerintah pusat pasti akan melakukan langkah-langkah untuk membebaskan mereka,” sambung Ali Mazi.

BACA JUGA :  Daftar Figur yang Berpotensi Maju Pilgub Sultra 2024

Ali Mazi mengaku dirinya akan segera melakukan koordinasi dengan pemerintah pusat terkait hal ini. Sebagai gubernur, Ali Mazi pun menegaskan akan berusaha membantu pembebasan warga Wakatobi yang tengah disandera.

Berita Terkait : Warga Wakatobi Disandera Abu Sayyaf Sejak Desember 2018

“Ini yang kita coba lakukan langkah-langkah dulu, karena kan sudah pernah terjadi juga beberapa tahun lalu. Nyatanya pemerintah juga bertangungjawab, insyaallah pemerintah akan membantu dan melindungi masyarakatnya,” tutupnya.

Sebelumnya, dua warga negara Indonesia (WNI) disandera kelompok Abu Sayyaf. Kedua warga itu diketahui berasal dari Dusun La Bantea, Desa Kalimas, Kecamatan Kaledupa, Kabupaten Wakatobi, Sultra.

Polda Sultra pun telah memastikan lelaki yang disandera kelompok Abu Sayyaf merupakan warga asal Wakatobi, di mana salah satunya bernama Hariadin. Penyanderaan itu sudah dilakukan sejak Desember 2018 lalu.

BACA JUGA :  Dorong Peningkatan Kualitas Event Pariwisata, Dispar Sultra Launching KEN 2024

Sebelumnya, beredar viral di media sosial sebuah video yang berisi pengakuan seorang lelaki yang mengaku berasal dari Indonesia. Dalam video itu lelaki itu bersama satu orang lainnya tampak disandera dengan todongan parang di leher.

“Saya warga Negara Indonesia, pekerjaan saya nelayan di Sabah Sandakan, saya kena tangkap oleh Abu Sayyaf Filipina di laut Sandakan. Saya minta perhatiannya pemerintah Negara Republik Indonesia terutama Presiden,” ujar lelaki itu dalam video. (b)

 


Reporter: Randi Ardiansyah
Editor: Jumriati

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini