DEMO – Wakil bupati Konkep, Andi Muhammad Lutfi saat menemui para demonstran dihalaman kantor bupati Konkep (05/07) dilangara. (Arjab Karim/ZONASULTRA.COM)
ZONASULTRA.COM, LANGARA – Puluhan warga yang tergabung dalam Forum Pemerhati Masyarakat Bobolio Raya (Fopma-Bobolio Raya), Rabu (5/7/2017) kembali menggelar demonstrasi atas maraknya aktivitas pemboman ikan (ilegal fishing) di seputaran dermaga Sawapatani.
Mereka memprotes lemahnya pengawasan terhadap pelaku illegal fishing di kantor pemerintah daerah (Pemda) Kabupaten Konawe Kepulauan (Konkep).
Unjuk rasa ini dilakukan warga menyusul telah terjadinya kegiatan pemboman ikan di laut selatan Wawonii, yakni di lingkungan dermaga Desa Sawapatani, Kecamatan Wawonii Selatan beberapa waktu lalu yang disaksikan oleh masyarakat setempat.
“Kami meminta sikap tegas pemerintah, yakni dinas perikanan serta dinas perhubungan agar kasus pemboman didermaga ditindaklanjut kepada pihak kepolisian agar para pelaku ditindak tegas sesuai aturan,” teriak kordinator lapangan (korlap), Haerul Bahdar dalam orasinya di depan kantor pemda Konkep.
Karena itu, mereka meminta kepada pemda untuk memediasi pembangunan pos polisi di Bobolio Raya untuk memperketat pengawasan serta mendesak pihak DPRD Konkep agar membentuk tim dalam pengusutan kejadian tersebut.
Wakil Bupati Konkep, Andi Muhammad Lutfi yang menemui para demonstran mengapresiasi aspirasi warga. Kata dia, aspirasi yang disampaikan akan segera ditindaklanjut dan dirinya berjanji akan memimpin langsung tim investigasi untuk menyelesaikan masalah itu.
“Saya akan pimpin sendiri persoalan ini. Kejadian ini sangat jelas merupakan pelanggaran hukum, jangankan orang lain anak saya pun kalau melakukan pasti saya penjarakan,” ungkap Lutfi saat berdialog dengan warga di halaman kantor Bupati Konkep.
Namun demikian, ia juga berpesan kepada para demonstran untuk lebih meningkatkan keterlibatan dalam pemantauan, tidak hanya di satu titik akan tetapi di semua titik yang ditengarai rawan pemboman.
BOM IKAN – Belasan warga wawonii selatan terlihat menggunakan sampan, mereka menunggu ikan yang mengapung keair diseputaran dermaga usai bom ikan dibuang kepermukaan laut. (Istimewa)
” Informasinya, semua titik di konawe kepulauan tolong diawasi dan diinformasikan,” terangnya.
Sementara, dalam aksinya di gedung DPRD Konkep, massa diterima anggota komisi I, Amran. Ia berjanji akan menindaklanjut persoalan tersebut sesuai kapasitas dewan, dengan terlebih dahulu membentuk tim dan berkordinasi kepada pihak terkait.
“Kita akan tindaklanjut di lapangan, kemudian berkordinasi kepada pihak berwajib dalam hal ini Angkatan laut dan Polisi perairan setelah membentuk tim di DPRD, kemudian di dinas terkait untuk menyelesaikan persoalan ini,” ujarnya.
Selain itu, pihaknya meminta kepada para demonstran bersama masyarakat untuk tetap mengawal dugaan kasus tersebut dengan melengkapi kebutuhan data agar bisa ditindak lanjut dalam upaya penanggulangan illegal fising di hari yang akan datang.
“Intinya kita sangat menerima aspirasi ini, yang jelas kita bekerja ada tahapan paling lama tiga puluh hari dan paling kurang dua puluh lima hari kerja untuk melakukan pengontrolan. Mudah-mudahan ada hasil sehingga teman teman tidak beranggapan bahwa DPRD itu tidak bekerja,” tutupnya. (B)
Reporter : Arjab Karim
Editor : Kiki
