ZONASULTRA.ID, KENDARI – Program Studi (Prodi) Sarjana Kesehatan Masyarakat (Kesmas), Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan, Universitas Mandala Waluya (UMW) Kendari melakukan intervensi kesehatan terhadap 71 Kartu Keluarga (KK) yang mendiami tiga dusun di Desa Pereoa, Kecamatan Kapoiala, Konawe.
Dosen Pembimbing Ari Tjahyadi Rafiuddin, mengatakan, kegiatan intervensi tersebut dilakukan mahasiswa Prodi sarjana Kesmas UMW Kendari melalui Praktek Belajar Lapangan (PBL) II dengan melaksanakan kegiatan yang menjadi prioritas masalah.
Intervensi tersebut dilakukan secara fisik maupun non fisik. Pada intervensi fisik, mahasiswa melakukan pembuatan tempat sampah percontohan terdiri dari delapan buah yang tersebar di masing-masing dusun.
“Ada juga pembuatan tanaman obat keluarga atau taman toga satu buah percontohan taman yang penempatannya sesuai arahan kepala desa,” ucapnya melalui pesan Whatsapp pada Kamis (2/3/2023).
Lanjut Rafiudin, intervensi non fisik dilakukan dengan mengadakan penyuluhan-penyuluhan kepada warga setempat terkait penyakit hipertensi dan demam tifoid.
Penyuluhan tersebut menggunakan instrumen media informasi dari lifleat sehingga dapat tersampaikan dengan sendirinya informasi mengenai demam tifoitd apa gangguannya dan bagimana cara mencegahnya.
Begitupula dengan penyakit hipertensi, intervensi non fisik tersebut dapat memberikan informasi tentang bagaimana pengelompokan dua penyakit itu karena ada beberapa penyakit yang disinyalir ada di desa tersebut.
Kegiatan PBL 2 ini pun disambut baik oleh warga Desa Pereoa dan menginginkan PBL dapat terlaksana selama sebulan. Katanya, harapan tersebut menjadi perhatian untuk pihak universitas agar kegiatan itu tidak berhenti sampai pada PBL 2 saja.
“Akan ada lanjutannya yang bertujuan untuk mahasiswa ini memonitor, menilai, menganalisis dan seterusnya. Serta mengevaluasi bagaimana kegiatan sebelumnya yang tentunya bermanfaat bagi pembuatan laporan mereka,” ujarnya.
Ketua Prodi Sarjana Kesmas Rahmawati menjelaskan, meyebutkan pelaksaan PBL 2 telah terlaksana dengan sukses yang dimulai sejak 31 Januari hingga 11 Februari 2023 secara serentak di lima desa yang ada di Kecamatan Kapoiala.
Kata dia, setelah PBL 2, pada Juli 2023 akan digelar kembali PBL 3. Tujuannya dari PBL 3 adalah sebagai bentuk evaluasi dari pelaksanaan PBL 2 berupa intervensi fisik dan non fisik.
“Ya tentunya kita akan lihat apakah, solusi yang kami berikan melalui PBL 2 bisa diikuti oleh masyarakat desa sehingga terjadi perubahan perilaku terhadap kepedulian kesehatan masyarakat,” ujarnya.
Secara umum ia menyebutkan PBL ini sebagai wadah bagi mahasiswa Prodi Sarjana Kesmas UMW Kendari dalam mengimplementasikan teori yang didapatkan di bangku kuliah melalui praktek pemecahan masalah kesehatan di masyarakat.
Untuk diketahui, lokasi pelaksanaan PBL difokuskan pada kawasan pesisir dan lokasi pertambangan sesuai dengan visi misi universitas. (*)
Editor: Ilham Surahmin